Minggu, 24 Januari 2021

Unang Sai Marsak

unang sai marsak ho inang.. 
ale inang ni gelenghu.. 
lao mamikkiri hapogosonon.. 
anggo diparngoluanon do dainang parsatokkinan do sude nai.. 
nalao salpu do portibion... 


          unang pikkiri be inang... 
          nunga turpukta songonon.. 
          soboi ala roha da inang.. 
          molo sada rohattai ale inang.. 
          mangula si.. ulaon ni,
          juppang naniluluan da inang.. 


Refff:.. 

Dang adong labana hamoraon da inang.. molo soboi sada rohatta.. 
Sabar ho inang dinahumurang.. 
palambok ma pusu-pusum.. 
anggiat dibege tuhan pangidoan.. 
marsogot manang haduan boi hita sonang.. 

Masuk Bait 2.. 
Reff..2x 


Ciptt. Saut Situmorang 





                                     Medann, 24 Januari 2021

Senin, 19 Maret 2018

sejarah pemerintahan teluk piai


Sejarah Terciptanya Nama Desa Teluk Piai
            Awal terciptanya Desa Teluk Piai pada Masa Kesultanan di Era Sultan Kualuh. Di masa abad yang lalu telah datang salah seorang pendiri nama-nama desa di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara. Sultan Kualuh ini bertempat tinggal didaerah yang dikatakan Kualuh Selatan. Pada waktu itu beliau sedang berlayar menuju hilir yang sekarang hilir tersebut adalah Kualuh Leidong. Keberangkatan Sultan tersebut didampingi oleh orang-orang yang setia kepada Sultan Kualuh. Setelah mereka berkumpul ditepian sungai lalu mereka menaiki kapal dan perlahan-lahan sang pengawal setianya melepas tambatan tali yang terikat dipohon Saga yang sekarang ini disebut daerah Gunting Saga, itulah awal dari nama Gunting Saga tersebut yaitu pohon Saga yang sudah diikat terlalu lama yang menyebabkan pohon tersebut mengecil. Sultan pun terus berlayar menuju hilir, setelah dipertengahan perjalanan maka Sultan pun singgah didaerah Singgasana yang saat ini berdekatan dengan Kuala Bangka. Beberapa jam kemudian Sultan pun berangkat menuju Hilir kembali. Terlihatlah oleh Sultan didaerah yang ada mesjid yang daerah tersebut dikatakan Kampung Mesjid. Lalu Sultan pun sholat dikampung tersebut.
Kemudian, sesudah sholat beliau berangkat menuju Hilir kembali. Ditengah perjalanan para pengawal-pengawal diberi tugas untuk memasak nasi dan ikan. Disaat itu Sultan melihat ada pohon Pie, inginlah rasa Sultan menjadikan pucuk pohon Pie tersebut menjadi lalapan. Maka dari itu terciptalah Desa Teluk Piai didaerah itu. Lalu Sultan pun berangkat menuju Hilir kembali, tak berapa lam sampailah beliau. Jelang beberapa jam kemudian beliau pun menyuruh para pengawalnya membuka tambatan kembali dan berangkat menuju Hulu. Ditengah perjalanan menuju Hulu terdengarlah suara gemuruh dan angin kencang. Didaerah singgasana kapal yang ditumpangi Sultan tersebut tenggelam. Sampai sekarang tidak tahu rimbanya entah dimana. Sultan pun menghilang dari muka bumi, kapal yang timbul hanya gading-gadingnya saja. Setelah beberapa hari kemudian adalah suatu kelompok masyarakat melihat bahwa Sultan Kualuh sedang berada didaerah Kuluh Beringin dimana Sultan tersebut sedang duduk mengikis kuku diatas batu, makam dari itu daerah tersebut dsebut Batu Juguk. Demikianlah sejarah terciptanya nama-nam Desa dari abad ke abad.